Dalih Sedekah, Iuran Perluasan Mesjid SMA 1 Cicurug Tuai Protes

 


DHI Sukabumi - Biaya rencana perluasan Mesjid dan perbaikan lapangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cicurug Kabupaten Sukabumi, senilai 1 juta persiswa sebanyak 800 orang siswa menuai protes dari sejumlah orang tua. Lantaran nilai tersebut dianggap membebankan mereka yang berpenghasilan paspasan, meskipun dengan dalih sedekah dengan nominal yang ditentukan.

Hal tersebut disampaikan salah satu Orang Tua Siswa yang enggan disebut namanya bahwa, dengan kondisi ekonominya saat ini, dirinya keberatan iuran yang diminta pihak sekolah melalui komite terkait biaya perluasan mesjid dan perbaikan lapang sekolah senilai 1 juta rupiah meskipun ada keringanan cicilan selama 5 bulan.

"Dengan kondisi ekonomi saat ini, jelas kami (Orang Tua Siswa) keberatan pak. Apalagi dengan dalih sedekah harusnya nominalnya tidak boleh ditentukan. Dan ketika pihak sekolah bersikukuh dengan iuran tersebut, tentunya persoalan ini akan kita adukan ke Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat," ketusnya. Selasa (11/11).

Selanjutnya kata dia, tadinya ia sempat mau minta keringanan ke pihak sekolah terkait iuran tersebut. Namun, dirinya khawatir langkah itu menjadi beban moral bagi anaknya, karena orang tuanya tidak mampu bayar penuh sedekah itu.

"Tadinya sempat mau minta keringanan, tetapi takutnya malah membuat malu anak kami dan jadi bahan cemo'oh lantaran orang tuanya tidak mampu membayar penuh," tuturnya.

Sementara, perwakilan Komite SMA Negeri 1 Cicurug, Agus Subrata, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa, Nominal 1 juta tersebut sudah hasil kesepakatan bersama dan mekanismenya bisa dicicil. 

"Rencana perluasan Mesjid dan perbaikan lapangan ini semata-mata untuk kebaikan bersama, agar para siswa dan siswi nyaman ketika beribadah dan untuk nominal yang ditentukan hingga teknis pembayaran itu sudah jadi kesepakatan ketika rapat orang tua," kata Agus.

Selanjutnya, Agus menegaskan, dalam hal ini pihak komite dan sekolah tidak sedikitpun mencari keuntungan dari rencana perluasan masjid dan perbaikan lapangan itu. 

"Demi Allah saya bersama pihak komite dan sekolah tidak sedikitpun mencari keuntungan, Bahkan pembayaran pun kami tidak terima uang cash, tetapi harus disetor langsung ke Rekening Komite dan bukti setorannya akan diphoto dan dikirim ke Grup WhatsApp kelas. Dan itu semua demi kebaikan bersama," tegasnya.

Menurut Agus, Ketika memang dari hasil musyawarah tersebut masih terdapat orang tua yang keberatan dengan nominal yang sudah disepakati silahkan menemui komite, semuanya bisa di bicarakan.

"Jika orang tua merasa tidak mampu dan keberatan, silahkan menghubungi komite untuk tidak ikut berpartisipasi. Dan komite akan merahasiakan data si anak tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya pihak SMA Negeri 1 Cicurug bersama komite berencana untuk memperluas Mesjid dan memperbaiki lapangan dengan biaya sebesar Rp 1 Juta per siswa dan dibebankan kepada 800 siswa yang terbagi dari kelas 10 dan kelas 11.

Redaksi.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال