DHI Sukabumi - Seakan tak masuk akal fenomena yang terjadi di Sekolah SMPN 2 Cicurug yang berlokasi di Kampung Leuwinanggung, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Terkait banyaknya siswa yang sering Bolos Sekolah, ternyata hal tersebut bukan disebabkan karena Siswa/Siswi tak mau sekolah. Namun, hal itu diduga dipicu adanya tekanan/paksaan dari pihak sekolah untuk membeli seragam serta kebutuhan lainnya.
Hal tersebut terungkap adanya adaun seorang Wali Murid yang minta disembunyikan namanya bahwa, anaknya saat ini memang sering Bolos sekolah dengan alasan malu karena belum membeli seragam serta membayar iuran lainnya seperti Raport, LKS serta Cicilan Uang Bangunan.
"Jujur pak, kondisi saat ini bukannya kami tidak peduli dengan kebutuhan sekolah anak. Namun, boro - boro buat bayar seragam, kadang bekal sekolahpun tidak ada. Sehingga anak pun sering ngeluh dan nangis engak mau sekolah, karena malu belum punya seragam serta belum bayar iuran." Ketus orang tua Siswa sambil meneteskan Air Mata. Beberapa waktu lalu.
Menurut dia, kondisi tersebut bukan hanya ia alami sendiri. Tetap, banyak sekali para orang tua murid yang mengeluhkan banyaknya permintaan dari pihak sekolah mulai dari bayar Raport, LKS, Uang Bangunan hingga uang seragam.
"Dengan kondisi tersebut, bahkan tak jarang para orang tua mengajaknya untuk melaporkan sekolah SMPN 2 ini ke dinas terkait dan inspektorat bahkan hingga ke kejaksaan. Pasalnya bukannya pihak sekolah tidak boleh memungut biaya apapun dari siswa. Karena sepenuhnya itu gratis sudah dibantu pemerintah dan itu masuknya Pungutan Liar (Pungli)." Tegas dia.
Sementara, Saat dikonfirmasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Pada Senin 16 Desember 2024 terkait adanya dugaan Pungli di SMPN 2 Cicurug, pihaknya rencana akan melakukan pemanggilan kepada pihak sekolah.
"Terkait aduan ini, kami akan secepatnya melakukan pemanggilan kepada Komite dan bendahara sekolah. Karena pada dasarnya pungutan itu tidak boleh ada disekolah, Baik itu pengadaan LKS yang dijual ke Siswa, Jual seragam sekolah padahal di pasar juga ada serta pungutan lain." Singkatnya.
Reporter Aris